Cyber
espionage adalah tindakan atau praktek memperoleh rahasia tanpa izin
dari pemegang informasi (pribadi, sensitif, kepemilikan atau rahasia
alam), dari individu, pesaing, saingan, kelompok, pemerintah dan musuh
untuk pribadi, ekonomi , keuntungan politik atau militer menggunakan
metode pada jaringan internet, atau komputer pribadi melalui penggunaan
retak teknik dan perangkat lunak berbahaya termasuk trojan horse dan
spyware. Sehingga hal ini sering dipakai dan disalahgunakan oleh sebuah
organisasi untuk memperoleh informasi mengenai masyarakat suatu negara.
Ini dilakukan atas dasar ingin menguasai dan juga memperdaya serta berusaha mencuci otak/brain wash kepada
calon korbannya.
Berikut ini adalah beberapa contoh kasus cyber espionage:
Kasus Pertama : Penyebaran Virus melalui Media Sosial
Penyebaran virus dengan sengaja, ini adalah salah satu jenis kasus cyber
crime yang terjadi pada bulan Juli 2009, Twitter (salah satu jejaring
social yang sedang naik pamor di masyakarat belakangan ini) kembali
menjadi media infeksi modifikasi New Koobface, worm yang mampu membajak
akun Twitter dan menular melalui postingannya, dan menjangkiti semua
follower. Semua kasus ini hanya sebagian dari sekian banyak kasus
penyebaran malware di seantero jejaring social. Twitter tak kalah jadi
target, pada Agustus 2009 diserang oleh penjahat cyber yang mengiklankan
video erotis. Ketika pengguna mengkliknya, maka otomatis mendownload
Trojan-Downloader.Win32.Banload.sco.
Modus serangannya adalah selain menginfeksi virus, akun yang
bersangkutan bahkan si pemiliknya terkena imbas. Karena si pelaku mampu
mencuri nama dan password pengguna, lalu menyebarkan pesan palsu yang
mampu merugikan orang lain, seperti permintaan transfer uang . Untuk
penyelesaian kasus ini, Tim keamanan dari Twitter sudah membuang infeksi
tersebut. Tapi perihal hukuman yang diberikan kepada penyebar virusnya
belum ada kepastian hukum.
Kasus-Kasus Di Timur Tengah
·
FLAME
Flame
ditemukan pada bulan mei 2012 saat Kaspersky lab sedang melakukan investigasi
komputer departemen perminyakan di Iran pada bulan april. Kaspersky
memgungkapkan bahwa FLAME digunakan untuk mengumpulkan informasi intelejen
sejak bulan februari 2010, namun crySyS lab di Budapest mengungkapkan virus ini
sudah ada sejak 2007. Flame kebanyakan menginfeksikomputer di wilayah Iran,
disusul oleh israel, sudan, syria, lebanon, arab saudi dan mesir. Flame memanfaatkan
sertifikat digital tipuan dan menyebar lewat USB drive, local network atau
shared printer kemudian menginstall backdoor pada komputer. Flame dapat
mengetahui lalulintas jaringan dan merekam audio, screenshot, percakapan skype
dan keystroke. Flame diketahui juga mencuri file PDF, text, dan file
AutoCad, dan dapat mendownload informasi
dari perangkat lain via bluetooth. Flame didesain untuk melakukan kegiatan
mata-mata biasa yang tidak ditujukan untuk menyerang industri. Karakteristik
Flame mirip dengan stuxnet dan duqu. Menurut pengamat flame juga merupakan
bagian dari proyek “Olympic Games Project”.
·
Stuxnet
Stuxnet ditemukan pada juni 2010, dan dipercaya sebagai malware pertama
yang diciptakan untuk menyerang target spesifik pada system infrastruktur penting.
Stuxnet diciptakan untuk mematikan centrifuse pada tempat pengayaan uranium di
nathanz, Iran. Stuxnet diciptakan oleh amerika-Israel dengan kode sandi
“operation olympic games” di bawah komando langsung dari George W. Bush yang
memang ingin menyabotase program nuklir Iran. Malware yang rumit dan canggih
ini menyebar lewat USB drive dan menyerang lubang keamanan pada sistem windows
yang di sebut dengan “zero-day” vulnerabilities. Memanfaatkan dua sertifikat
digital curian untuk menginfeksi Siemens Supervisory Control and Data
Acquisition (SCADA), PLC yang digunakan untuk mengatur proses industri dalam
program nukliriran.
·
Shamoon
Ditemukan pada awal agustus 2012, shamoon menyerang komputer dengan os
windows dan didesain untuk espionage (mata-mata). Shamoon pada awalnya sering
dikira “wiper”, namun ternyata shamoon adalah tiruan dari wiper yang mempunyai
target perusahaan minyak. Shamoon sepertinya dibuat oleh perorangan dan tidak
dibuat seperti stuxnet yang melibatkan negara AS-israel. Hal ini terlihat dari
banyaknys error pada source code. Ada spekulasi bahwa shamoon menginfeksi
jaringan Saudi Aramco. Shamoon diprogram untuk menghapus file kemudian
menggantinya dengan gambar bendera amerika yang terbakar, dan juga untuk
mencuri data.
0 komentar:
Posting Komentar