Time.


#7 Cyber Espionage


Cyber ​​espionage adalah tindakan atau praktek memperoleh rahasia tanpa izin dari pemegang informasi (pribadi, sensitif, kepemilikan atau rahasia alam), dari individu, pesaing, saingan, kelompok, pemerintah dan musuh untuk pribadi, ekonomi ,  keuntungan politik atau militer menggunakan metode pada jaringan internet, atau komputer pribadi melalui penggunaan retak teknik dan perangkat lunak berbahaya termasuk trojan horse dan spyware. Sehingga hal ini sering dipakai dan disalahgunakan oleh sebuah organisasi untuk memperoleh informasi mengenai masyarakat suatu negara. Ini dilakukan atas dasar ingin menguasai dan juga memperdaya serta berusaha mencuci otak/brain wash kepada calon korbannya.
 

Berikut ini adalah beberapa contoh kasus cyber espionage:

Kasus Pertama :  Penyebaran Virus melalui Media Sosial
Penyebaran virus dengan sengaja, ini adalah salah satu jenis kasus cyber crime yang terjadi pada bulan Juli 2009, Twitter (salah satu jejaring social yang sedang naik pamor di masyakarat belakangan ini) kembali menjadi media infeksi modifikasi New Koobface, worm yang mampu membajak akun Twitter dan menular melalui postingannya, dan menjangkiti semua follower. Semua kasus ini hanya sebagian dari sekian banyak kasus penyebaran malware di seantero jejaring social. Twitter tak kalah jadi target, pada Agustus 2009 diserang oleh penjahat cyber yang mengiklankan video erotis. Ketika pengguna mengkliknya, maka otomatis mendownload Trojan-Downloader.Win32.Banload.sco.
Modus serangannya adalah selain menginfeksi virus, akun yang bersangkutan bahkan si pemiliknya terkena imbas. Karena si pelaku mampu mencuri nama dan password pengguna, lalu menyebarkan pesan palsu yang mampu merugikan orang lain, seperti permintaan transfer uang . Untuk penyelesaian kasus ini, Tim keamanan dari Twitter sudah membuang infeksi tersebut. Tapi perihal hukuman yang diberikan kepada penyebar virusnya belum ada kepastian hukum.

Kasus-Kasus Di Timur Tengah
·         FLAME
Flame ditemukan pada bulan mei 2012 saat Kaspersky lab sedang melakukan investigasi komputer departemen perminyakan di Iran pada bulan april. Kaspersky memgungkapkan bahwa FLAME digunakan untuk mengumpulkan informasi intelejen sejak bulan februari 2010, namun crySyS lab di Budapest mengungkapkan virus ini sudah ada sejak 2007. Flame kebanyakan menginfeksikomputer di wilayah Iran, disusul oleh israel, sudan, syria, lebanon, arab saudi dan mesir. Flame memanfaatkan sertifikat digital tipuan dan menyebar lewat USB drive, local network atau shared printer kemudian menginstall backdoor pada komputer. Flame dapat mengetahui lalulintas jaringan dan merekam audio, screenshot, percakapan skype dan keystroke. Flame diketahui juga mencuri file PDF, text, dan file AutoCad,  dan dapat mendownload informasi dari perangkat lain via bluetooth. Flame didesain untuk melakukan kegiatan mata-mata biasa yang tidak ditujukan untuk menyerang industri. Karakteristik Flame mirip dengan stuxnet dan duqu. Menurut pengamat flame juga merupakan bagian dari proyek “Olympic Games Project”.
·         Stuxnet
Stuxnet ditemukan pada juni 2010, dan dipercaya sebagai malware pertama yang diciptakan untuk menyerang target spesifik pada system infrastruktur penting. Stuxnet diciptakan untuk mematikan centrifuse pada tempat pengayaan uranium di nathanz, Iran. Stuxnet diciptakan oleh amerika-Israel dengan kode sandi “operation olympic games” di bawah komando langsung dari George W. Bush yang memang ingin menyabotase program nuklir Iran. Malware yang rumit dan canggih ini menyebar lewat USB drive dan menyerang lubang keamanan pada sistem windows yang di sebut dengan “zero-day” vulnerabilities. Memanfaatkan dua sertifikat digital curian untuk menginfeksi Siemens Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), PLC yang digunakan untuk mengatur proses industri dalam program nukliriran.
·         Shamoon
Ditemukan pada awal agustus 2012, shamoon menyerang komputer dengan os windows dan didesain untuk espionage (mata-mata). Shamoon pada awalnya sering dikira “wiper”, namun ternyata shamoon adalah tiruan dari wiper yang mempunyai target perusahaan minyak. Shamoon sepertinya dibuat oleh perorangan dan tidak dibuat seperti stuxnet yang melibatkan negara AS-israel. Hal ini terlihat dari banyaknys error pada source code. Ada spekulasi bahwa shamoon menginfeksi jaringan Saudi Aramco. Shamoon diprogram untuk menghapus file kemudian menggantinya dengan gambar bendera amerika yang terbakar, dan juga untuk mencuri data.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Let's Talk

Info Tekno

Friends.